Tuesday, 15 March 2011

Francois Lancon - Presiden Avaya Asia Pacific

Senin, 02 Agustus 2010

Kami sangat serius berbisnis di Indonesia

PERUSAHAAN penyedia solusi software maupun hardware komunikasi bagi korporasi kelas dunia, Avaya, semakin fokus memperbesar pasarnya di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia. Untuk mengetahui rencana Avaya menggarap pasar Indonesia, wartawan KONTAN Harris Hadinata menemui Francois Lancon, Presiden Avaya Asia Pacific, di sela kunjungan kerjanya ke Indonesia, beberapa waktu lalu.

Avaya adalah perusahaan yang berbisnis di bidang kolaborasi perusahaan serta komunikasi perusahaan. Kami membantu perusahaan dengan menyediakan semua infrastruktur yang memungkinkan perusahaan-perusahaan bisa berkomunikasi dengan baik. Sehingga, orang-orang yang terlibat di situ juga bisa bekerjasama dengan baik.
Infrastruktur yang kami siapkan mencakup infrastruktur solusi untuk data, phone system, contact center, serta aplikasinya (software), video, dan hal lain yang bisa menunjang kolaborasi sebuah perusahaan. Kami merupakan spesialis dan juga pemimpin di bisnis ini.
Dua produk terbesar kami adalah solusi contact center dan unified communication (UC). UC ini adalah solusi untuk komunikasi berbasis suara (voice) seperti internet protocol (IP) telephone, voice, instant messaging, dan conference. Selain itu, belakangan ini, bisnis data juga berkembang cepat.
Dalam lima tahun terakhir, sektor bisnis yang kami tekuni ini berkembang dengan pesat. Anda bisa melihat bagaimana kemajuan di bidang komunikasi. Selain itu, kebutuhan para pengusaha sendiri sangat tinggi.
Jadi, bisnis ini terus tumbuh setiap tahunnya, kecuali di 2009. Saat itu, pertumbuhan sempat tersendat karena ada krisis finansial global. Tapi, saya yakin, tahun ini, bisnis solusi komunikasi perusahaan akan kembali tumbuh. Kita bisa melihat produktivitas perusahaan sudah mulai tumbuh.
Avaya sendiri melihat potensi pertumbuhan sektor ini di Asia sangat cerah. Indonesia saya kira malah lebih baik. Saya melihat Indonesia sebagai kawasan yang masih bisa berkembang untuk investasi.
Pada dasarnya, Indonesia tidak menghambat investasi untuk masuk. Ini yang membuat Indonesia menarik. Thailand bagus, tapi kondisi di sana tidak stabil. Sementara, Singapura tidak terlalu besar. Karena itu,  banyak investasi besar masuk ke Indonesia.
Memang, ada kebijakan kenaikan tarif listrik dan rencana pembatasan BBM. Tapi, bisnis kami tidak terpengaruh tingkat konsumsi. Selama ada perusahaan yang berinvestasi, bisnis kami tetap berjalan.
Kami melihat sektor perbankan di Indonesia masih berkembang. Sektor service provider juga masih berkembang. Pemerintah masih berinvestasi dan terus membangun, hotel-hotel baru berdiri, dan perusahaan multinasional berdatangan. Semua masih menunjukkan indikasi bagus bagi kami.
Ada beberapa alasan yang membuat kami sangat yakin dengan prospek bisnis di Indonesia. Alasan pertama, kami sudah mengakuisisi salah satu pesaing kami, yaitu Nortel, tahun lalu. Saat kami beli, Nortel sedang berada dalam proteksi terhadap kebangkrutan.
Setelah membeli Nortel, otomatis, bisnis kami semakin berkembang. Setelah mengakuisisi Nortel, kami menjadi perusahaan di bidang solusi enterprise paling besar di Asia. Kami mendapat lebih banyak pangsa pasar. Kami juga memiliki lebih banyak sumber daya manusia, lebih banyak kantor,  dan lebih banyak basis pelanggan. Nortel juga memberi produk baru.
Dengan pembelian Nortel, kami juga bisa memperkuat pelayanan pada pelanggan. Kami bisa menyokong pelanggan di negara mana pun dengan kantor-kantor kami yang ada di berbagai tempat.
Produk untuk Indonesia
Alasan kedua, pasar di Asia dan khususnya Indonesia sendiri terus berkembang. Pasar Eropa masih terhambat beberapa masalah, sementara pasar Amerika masih dalam tahap recovery. Jadi, kami melihat perusahaan multinasional satu per satu memindahkan portofolionya ke Asia dan berinvestasi di sini. Ini sangat baik.
Selain itu, sektor-sektor bisnis di Asia juga menunjukkan perkembangan yang baik. Sektor hospitality seperti hotel, mal, dan sebagainya tumbuh tidak terlalu baik tahun lalu, tapi tahun ini kembali menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Begitu juga industri keuangan. Jadi, semua pasar tumbuh. Indonesia adalah salah satu negara di mana sektor-sektor tersebut menunjukkan pertumbuhan yang bagus.
Alasan ketiga, bisnis yang kami jalankan ini adalah bisnis miliaran dollar. Kita harus punya tim riset dan pengembangan untuk mengembangkan produk. Dan, untuk bisa melakukan itu, kita harus memiliki dana yang cukup. Dengan demikian pelanggan akan merasa aman dan nyaman saat berbisnis dengan perusahaan kami. Kami bisa melakukan itu.
Kami sangat serius berbisnis di Indonesia. Kami juga sudah menyusun berbagai rencana pengembangan bisnis. Mulai tahun ini, kami memulai dengan merekrut orang. Tahun fiskal kami berakhir September. Sampai saat itu, rencana bisnis kami adalah merekrut orang.
Kami juga berinvestasi di pelatihan. Bukan hanya untuk karyawan, kami juga melatih partner kami. Selain itu, kami berinvestasi di pemasaran. Kami melakukan road show soal contact center ke beberapa tempat di Indonesia.
Kami juga membuat produk dan solusi yang cocok untuk pasar Asia. Kami membuat produk untuk pasar India, China, dan tentu saja Indonesia. Di antaranya produk untuk usaha kecil dan menengah.
Misalnya, kami membuat solusi phone set dengan harga yang murah. Ini untuk pasar yang sensitif terhadap harga (price sensitive).
Kami sangat yakin dengan prospek bisnis kami di Indonesia. Karena itu, kami menargetkan bisa memperbesar bisnis kami di Indonesia hingga 200% dalam tiga tahun mendatang.    

No comments:

Post a Comment